Program Rehabilitasi Medik pada Osteoarthritis Dapat Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang terjadi ketika tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi mengalami kerusakan, mengakibatkan peradangan, nyeri, dan terbatasnya gerakan sendi. Faktor risiko osteoarthritis meliputi usia tua, cedera sendi sebelumnya, obesitas, genetik, dan aktivitas fisik yang berlebihan. Pengobatan untuk osteoartritis dapat mencakup perawatan medis, terapi fisik, penggunaan obat-obatan, dan tindakan rehabilitasi medik.

Rehabilitasi medik merupakan bagian penting dalam pengelolaan osteoarthritis, karena dapat membantu penderita menghadapi tantangan fisik dan emosional yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan rehabilitasi medik pada osteoarthritis antara lain adalah mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot hingga meningkatkan kualitas hidup, dan pada akhirnya membantu pasien kembali berfungsi secara optimal dalam aktivitas kegiatan sehari-hari. 

Program rehabilitasi medik pada osteoarthritis, meliputi: terapi fisik, edukasi pasien, modifikasi aktivitas.

  1. Terapi fisik dapat mencakup latihan fisik yang dirancang khusus untuk memperbaiki kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan tubuh. Latihan-latihan tersebut dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi sendi. Terapi modalitas fisik seperti panas, dingin dapat membantu untuk mengurangi nyeri dan peradangan pada sendi yang terkena. Terapi laser intensitas rendah pun terbukti membantu dalam memperbaiki jaringan sendi yang rusak sehingga dapat menghilangkan nyeri serta kekakuan otot.
  2. Edukasi pasien tentang  pemahaman osteoarthritis sangat penting dalam rehabilitasi medik. Pasien perlu memahami penyebab, gejala, dan perawatan osteoarthritis, serta cara menghindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi sendi. Pendidikan pasien juga dapat melibatkan pengetahuan tentang penggunaan alat bantu, seperti tongkat atau kruk, untuk membantu mobilitas dan mencegah cedera lebih lanjut.
  3. Modifikasi aktivitas adalah hal penting dalam rehabilitasi medik pada osteoarthritis. Pasien perlu belajar menghindari atau memodifikasi aktivitas yang dapat memicu nyeri dan merusak sendi yang terkena. Peningkatan aktivitas sehari-hari yang aman dan terukur dapat membantu memperkuat otot, menjaga fleksibilitas, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Program latihan yang tepat, bervariasi dan sesuai usia akan mendukung ketaatan serta keberhasilan pasien dalam mengikuti program latihan rehabilitasi.

Dosis latihan pada pasien osteoartritis lutut haruslah disesuaikan dengan kondisi individu masing-masing, termasuk tingkat keparahan osteoartritis, tingkat kebugaran fisik, dan keterbatasan gerakan. Latihan fisik yang terlalu berat atau berlebihan dapat memperburuk kondisi pasien, sementara latihan yang terlalu ringan dapat mengurangi manfaat yang diperoleh. Oleh karena itu, takaran latihan harus dikelola dengan hati-hati oleh tenaga medis atau fisioterapis yang berkompeten.

Latihan aerobik ringan menjadi pilihan yang baik untuk pasien osteoartritis lutut. Latihan aerobik seperti bersepeda atau berenang dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi beban pada sendi lutut. Intensitas latihan aerobik haruslah disesuaikan dengan tingkat kebugaran fisik pasien, umumnya dianjurkan dalam rentang 40-60% dari detak jantung maksimal.

Latihan penguatan otot juga penting untuk meningkatkan stabilitas dan dukungan pada sendi lutut. Latihan ini melibatkan penggunaan beban atau resistensi untuk melatih otot-otot di sekitar lutut, seperti otot paha depan, paha belakang, paha dalam, dan paha luar. Latihan penguatan otot dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, berat badan tubuh, atau beban tambahan seperti dumbbell atau resistance band. Dosis latihan penguatan otot haruslah disesuaikan dengan kekuatan otot pasien dan harus dilakukan dengan teknik yang benar untuk menghindari cedera atau kerusakan lebih lanjut pada sendi lutut.

Latihan fleksibilitas juga penting dalam manajemen osteoartritis lutut. Latihan fleksibilitas seperti peregangan otot paha depan, paha belakang, dan otot-otot sekitar lutut dapat membantu meningkatkan rentang gerakan lutut dan mengurangi risiko cedera. Latihan fleksibilitas dapat dilakukan dengan metode statis, dinamis, atau berdasarkan teknik yoga atau pilates. Pasien harus menjaga teknik yang benar dalam melakukan latihan fleksibilitas untuk menghindari cedera otot atau ligamen. Tim Rehabilitasi Jakarta Rehab Clinic akan membantu pasien osteoarthritis dalam menentukan program terapi yang tepat serta memantau kemajuan terapi yang dilakukan.

Referensi

  •  Aweid O, Haider Z, Saed A, Kalairajah Y. (2018). Treatment modalities for hip and knee osteoarthritis: A systematic review of safety. J Orthop Surg;26(3):2309499018808669 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30415598/
  •  Li JS, Tsai TY, Clancy MM, Li G, Lewis CL, Felson DT.(2019). Weight loss changed gait kinematics in individuals with obesity and knee pain. Gait Posture;68:461-465. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6599530/
  • Manlapaz DG, Sole G, Jayakaran P, Chapple CM. (2019) Risk factors for falls in adults with knee osteoarthritis: a systematic review. PM R. 2019 Jul;11(7):745-757. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30609282/
Posted in