Gangguan Pemrosesan Sensori dan Terapi Snoezelen untuk Anak

Sensori integrasi adalah dasar dari perkembangan berbagai keterampilan lainnya. Bila sensori integrasi ini tidak berkembang secara matang, maka proses belajar berikutnya pun akan terhambat. Misalnya, sulit bagi anak untuk dapat berkonsentrasi belajar jika ia masih terganggu dengan gesekan label baju.

Sensory Processing Disorder (SPD) atau Gangguan Pemrosesan Sensori adalah suatu kondisi yang disebabkan ketika sinyal sensorik diterima namun tidak ditafsirkan secara normal oleh sistem saraf. Bagi anak dengan gangguan pemrosesan sensori, terdapat kesulitan mengolah informasi dari panca indera, sehingga menimbulkan kebingungan dan akhirnya terjadi perilaku yang berbeda dibanding anak lain seusianya.

Gejala perilaku yang dapat terlihat sebagai berikut.

  • Terlalu peka atau kurang peka terhadap sentuhan, cahaya, suara, rasa, bau, atau pergerakan
  • Perhatian mudah teralihkan
  • Sangat aktif bergerak, atau sebaliknya: sangat minim aktivitas fisik
  • Keterampilan motorik yang kurang baik seperti ceroboh, sering menabrak atau menendang sesuatu saat berjalan, tulisan tangan kurang bagus
  • Penolakan saat rutinitas merawat diri seperti menyisir, menggunting kuku
  • Tidak suka bersentuhan dengan orang lain, sehingga menyulitkan anak saat harus berdekatan dengan orang lain

Umumnya masalah sensori dapat diatasi melalui terapi sensori integrasi atau permainan sensori yang berulang untuk stimulasi anak. Permainan sensori pun perlu dilakukan untuk stimulasi agar perkembangan anak lebih optimal, tidak harus menunggu adanya masalah. Di sinilah peran orang tua menjadi sangat penting untuk menyiapkan dan mendampingi anak saat bermain di rumah.

Salah satu terapi yang juga dapat digunakan untuk membantu gangguan pemrosesan snsori adalah terapi Snoezelen. Snoezelen adalah stimulasi multi sensori yang bertujuan merangsang sistem susunan saraf pusat (otak) melalui pemberian stimulasi sensoris seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, sistem vestibular (keseimbangan) dan proprioseptif, agar anak dapat mencapai relaksasi atau aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Ciri anak yang membutuhkan terapi Snoezelen:

  • Impulsif/dorongan dari diri yang kuat.
  • Distrak/mudah teralihkan perhatiannya.
  • Sulit memberikan reaksi pada lingkungan.
  • Tidak percaya diri pada kemampuannya.
  • Kesulitan mengidentifikasi sensori.
  • Sulit konsentrasi.
  • Takut akan kondisi tertentu, seperti takut gelap, takut suara tertentu.
  • Kesulitan berinteraksi.
  • Defensif/hipersensitif.
  • Sulit memulai aktifitas.
  • Kurangnya kontak mata.
  • Sulit berekspresi.

Terapi Snoezelen bertujuan mengembangkan keterampilan pemrosesan indrawi individu. Bagi anak-anak, berbagai aktivitas yang merangsang penggunaan indera di ruang terapi dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar dan memusatkan perhatian. Anak akan merasa lebih rileks dan tidak merasa stres ketika mengikuti terapi ini karena suasana yang dihadirkan. Selain itu, tidak ada arahan dari terapis. Anak dapat lebih mengekspresikan diri dan percaya diri untuk melakukan aktivitas yang ia senangi di dalam ruangan. Dengan demikian, hubungan anak dan ahli terapi bisa lebih baik.

Tim Rehabilitasi Jakarta Rehab Clinic dapat membantu menangani gangguan pemrosesan sensori. Terapi Snoezelen juga merupakan salah satu fasilitas yang tersedia di Jakarta Rehab Clinic, dan tim yang terdiri atas Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi serta Okupasi Terapi yang akan membantu permainan sensori dan terapi di ruang Snoezelen.

Referensi:

  1. Passarello N, Tarantino V, Chirico A, Menghini D, Costanzo F, Sorrentino P, et al. Sensory processing disorders in children and adolescents: taking stock of assessment and novel therapeutic tools. Brain Sci. 2022 Oct 31;12(11):1478.
  2. Koller D, McPherson AC, Lockwood I, Blain-Moraes S, Nolan J. The impact of Snoezelen in pediatric complex continuing care: A pilot study. J Pediatr Rehabil Med. 2018;11(1):31-41.
  3. Unwin KL, Powell G, Jones CR. The use of Multi-Sensory Environments with autistic children: Exploring the effect of having control of sensory changes. Autism. 2022 Aug;26(6):1379-94.
  4. Guardado KE, Sergent SR. Sensory Integration. [Updated 2023 Jul 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559155
Posted in